Isnin, 23 November 2015

Sajak 'Permata yang hilang'

Permata yang hilang

Bibirku membeku,
Lidahku membisu,
Hanya mata berbicara.

Hatiku luka,
Berdarah tiada,
Seiiring dengan garis masa.

Anakku,
Dikaukah yang ku peluk dulu?
Dikaukah yang ku belai dulu?
Dikaukah yang ku payungi dulu?

Mengapa kini,
Dikau menjadi pisau hidupku,
Menghiris belati di susuk tubuhku.

Ketika jasadku semakin usang,
Ketika mataku kian kabur,
 Ketika langkahku tidak teratur,
Dikau kini menjauhi ku,
Menatap jijik tubuh kering ku,
Seolah dikau bukan dari rahimku.

Anakku,
Dengarlah pesanku ini,
Andai diriku terbujur kaku,
Dikaulah permata ku,
Tetapi,
Permata yang telah hilang…

Nukilan,
- aimie -
20 Oktober 2015

Tiada ulasan:

Catat Ulasan