Isnin, 20 Februari 2017

Wajah Sebuah Rindu

Wajah Sebuah Rindu

Terlihat dari tubir mata,
Ada kerinduan di lubuk jiwa,
Yang tak bisa di ungkapkan,
Tak bisa di zahirkan.

Wajahnya tersenyum seakan biasa,
Cuma topengan semata,
Bagi melindungi derita jiwa,
Terhadap sekujur wajah,
Yang bersarang kerinduan.

Apakah nilai kerinduan ini?
Dapatkah wajah ini fahami?
Bukan harta yang diimpikan,
Bukan ringgit menjadi ukuran,
Hanya sekadar wajah,
Pengubat kerinduan.

Suatu ketika dahulu,
Wajah ini menjadi nadi hidupnya,
Karenahmu menjadi penawarnya,
Dikaulah nyawa hidupnya,
Tapi kini,
Dikau menjadi wajah,
Yang melupakannya.

Penantian satu penyeksaan,
Wajah yang di nanti tak kunjung tiba,
Rindu di gengam agar terpadam,
Luka di jiwa pastikan sembuh jua.

Pergilah jauh derita jiwa,
Jangan di ganggu wajah bahagia,
Kerinduan ini pastikan hilang jua,
Pabila tiba janji dari-Nya,
Janji yang pasti ditepati.
Nukilan,
(SITI NUR AIN HASHIM @ aimie)

5 Disember 2015, 1.44pm